Pengobatan Terbaik untuk Pasien Muntaber

Rs-alirsyadsurabaya.co.id-Akhir-akhir ini, tren muntaber di rumah sakit cukup tinggi. Penyakit yang kerap membuat tubuh terkulai lemas ini diawali dengan kurang terjaganya kebersihan lingkungan dan makanan. Berikut fakta-fakta seputar muntaber yang harus diketahui.

Menurut dr. Puspita Mayangsari Sp.PD, spesialis penyakit dalam RS Al Irsyad Surabaya, muntaber dalam istilah medis disebut dengan gastroenteritis, yakni adanya inflamasi di saluran cerna yang sering disebabkan oleh infeksi.

“Kalau dibilang berbahaya ya cukup berbahaya, karena muntaber bisa menyebabkan seseorang mengalami dehidrasi, tekanan darah menurun, bahkan mengganggu fungsi ginjal dan jantung,” kata wanita yang akrab disapa Dokter Mayang ini.

Ketika muntaber, tubuh seseorang akan mengeluarkan banyak cairan, baik melalui muntahan ataupun saat diare. Oleh karenanya tindakan yang umum dilakukan untuk penderita muntaber adalah penggantian (replacement) cairan yang hilang.

Lebih dari itu, dehidrasi pada penderita muntaber juga kerap membuat tekanan darah turun (Hypovolemic shock), yang kemudian akan mengganggu fungsi jantung. Fungsi aliran darah ke organ-organ penting juga akan terganggu.

“Akhirnya beberapa kasus ada yang sampai mengenai ginjal karena aliran darah ke ginjal berkurang, tentunya ini mengganggu fungsi ginjal,” imbuhnya.

Gejala muntaber, lanjutnya, dapat ditandai dengan beberapa gejala umum. “Di antara gejala muntaber adalah diare lebih dari tiga kali, feses yang cair, mual, kadang disertai juga demam bila terjadi dehidrasi,” pungkas dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

Muntaber Menular melalui Oral

Lebih lanjut ia mengatakan muntaber dapat menular melalui jalur makanan yang terkontaminasi. Hal ini biasa disebut fekal oral (penularan penyakit dari feses ke mulut). Jalur vekal oral adalah dari kuman yang dikeluarkan dari tubuh penderita muntaber melalui feses yang dapat menulari orang lain melalui perantara lalat, dan sebagainya.

“Biasanya muntahan ataupun feses dari pasien muntaber, kumannya disalurkan oleh lalat yang kemudian hinggap di makanan yang kita makan,” tegasnya.

Tindakan untuk Pasien Muntaber

Tindakan utama yang penting untuk dilakukan adalah resusitasi (penggantian) cairan. “Konsumsilah air yang banyak ketika muntaber, intinya kita kurangi cairan yang keluar dan kita ganti cairan yang hilang,” pungkasnya.

Hal ini menjadi penting karena tubuh kehilangan cairan  melalui keringat, muntah, dan buang air terus-menerus. Sehingga ketika seseorang mengalami muntaber, cobalah untuk terus mengonsumsi cairan baik melalui makanan dan minuman.

“Kemudian jika kita lihat ada tanda-tanda infeksi oleh karena bakteri, maka kita berikan antibiotic, dan obat anti mual-muntah,” lanjutnya.

Kebersihan Lingkungan dapat Mencegah Muntaber

Penyakit muntaber dapat dicegah dengan menekankan kebersihan lingkungan dan makanan. Misalnya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, terutama sebelum dan sesudah makan, serta setelah buang air kecil atau buang air besar.

Kemudian tidak berbagi sendok-garpu, gelas, atau peralatan pribadi lainnya dengan orang lain, apalagi dengan orang yang terinfeksi muntaber, selalu buang air besar dan buang air kecil di toilet dan bersihkan setelah menggunakannya. Juga menjaga kebersihan dalam proses memasak makanan. (Din)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat