Ketahui Faktor Risiko Stroke dan Begini Pertolongan Pertamanya

Rsalirsyadsurabaya.co.id – Stroke menjadi pembunuh nomor satu di dunia hingga hari ini. Ada beberapa faktor risiko stroke yang dapat dikenali. Ketika kolaps karena stroke, Anda bisa membantu orang terdekat dengan memberikan pertolongan pertama padanya.

Berdasarkan survei Kementerian Kesehatan, penyakit tidak menular yang menjadi pembunuh utama. Hal itu antara lain, stroke, lalu penyakit jantung, diabetes dengan komplikasi, TBC, hipertensi dengan komplikasinya, dan penyakit paru-paru kronis.

Survei itu menyebutkan, perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia mengubah proporsi kematian. Contohnya, pada tahun 1990-an, stroke hanya menempati urutan keempat, kini menjadi pembunuh nomor satu. Demikian siaran pers Cigna Indonesia di Jakarta, Kamis 7 April 2016 silam. 

Disebutkan, penyakit jantung dan pembuluh darah dari tahun 1990-an tidak masuk 10 besar, kemudian pada tahun 2000-an naik ke posisi kelima, saat ini malah berada di urutan kedua. 

Belum lagi penyakit diabetes mellitus di mana pada tahun 1900-an tidak masuk di 10 besar penyakit mematikan, ternyata di tahun 2000-an menjadi penyakit mematikan urutan keenam. Kemudian pada tahun 2014, penyakit itu menduduki peringkat ketiga.

“Stroke ini yang paling banyak menyerang orang-orang di sekitar kita selain DM (Diabetes Mellitus),” ujar dr. Euginia Putri Permatasari Poerwadi, Sp.S, dokter ahli saraf RS Al Irsyad Surabaya.

Ada beberapa faktor risiko stroke yang dapat dikenali dengan mudah. Mengenali faktor risiko stroke sangat penting, mengingat penyakit ini sangat bisa dicegah. Menurutnya, 90% kasus stroke berhubungan dengan 10 faktor risiko utama.

Apabila Anda memiliki diabetes, gangguan jantung atau riwayat stroke/TIA, segera tanyakan kepada dokter mengenai faktor risiko Anda dan bagaimana mencegahnya. Sejumlah langkah berikut dapat dilakukan untuk menurunkan risiko stroke. Faktor risiko lain yang harus dikendalikan di antaranya obesitas, gaya hidup sedentari, pola makan buruk, hipertensi, merokok atau terpapar asap rokok, minum alkohol, dan hiperlipidemia.

Di sisi lain, ketika orang di sekitar Anda kolaps karena stroke, usahakan jangan panik. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merekomendasikan Anda melakukan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time). Metode ini merupakan pertolongan pertama pada korban stroke.

Face merupakan gejala yang dilihat dari wajah seseorang yang tampak tidak normal seperti turun sebelah dan tidak simetris. Arm merupakan gejala stroke yang dilihat dari lengan penderita menjadi lemah. Jika lengan itu diangkat maka tingginya tidak sama dengan lengan satunya.

Speech, gejala stroke dilihat dari cara bicara penderita yang menjadi sulit, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara. Time, metode terakhir setelah tiga metode sebelumnya terindikasi pada penderita, maka sudah waktunya membawa penderita ke rumah sakit.

“Penanganan yang paling tepat bagi seseorang yang terkena stroke mendadak adalah membawanya ke rumah sakit dengan segera,” terang dr. Mursyid Bustomi, Sp.S (K), Ahli Saraf dari RS Pusat Otak Nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat