Waspada Hipoglikemia Saat Puasa, Buat Jantung Berdebar hingga Berujung Kematian

Rsalirsyadsurabaya.co.id – Di bulan suci Ramadan, umat Islam diwajibkan menjalankan puasa kurang lebih 13 jam tiap hari selama sebulan. Puasa dapat memberikan manfaat kesehatan jika dilakukan secara rutin dan tidak abai nutrisi. Jika sebaliknya, maka berpuasa dapat membuat hipoglikemia yang bisa sebabkan jantung berdebar, bahkan berujung kematian.

Hipoglikemia adalah kondisi penurunan kadar gula dalam darah di bawah normal dengan kisaran 70 mg/dL. Hipoglikemia dapat membahayakan seseorang karena dapat memicu serangan jantung dan berujung pada kematian.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Al Irsyad Surabaya, dr. Chaerul Effendi, Sp.PD, K-AI, FINASIM, mengatakan bahwa hipoglikemia sering terjadi pada para penderita diabetes yang diobati dengan obat. Kondisi ini akan semakin sering terjadi ketika seseorang dalam keadaan berpuasa.

Saat berpuasa, para penderita diabetes tentunya akan mengikuti jadwal puasa dan jadwal mengonsumsi obat. Jika penderita diabetes mengonsumsi obat oral, maka dosis obat ini akan dikurangi.

“Dosis obat ini akan diatur kembali. Yang biasanya diminum saat pagi dikurangi dan diganti malamnya. Pun dengan suntik insulin. Ketika di injeksi saat sahur dosisnya dikurangi dan akan ditambahkan dosis injeksinya ketika berbuka puasa,” tuturnya.

Pernyataan tersebut senada dengan isi studi The Epidemiology of Diabetes and Ramadan (EPIDIAR) tahun 2001 dengan melibatkan 13 negara populasi muslim terbesar dan melibatkan 12.914 orang partisipan. Ditemukan kondisi ini akan sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Karena, mereka akan kekurangan asupan gula dari makanan yang dicerna dan diserap, hingga menyebabkan kadar gula tubuh turun secara drastis.

Kondisi ini dapat masuk dalam kategori kegawatan. Dalam jangka pendek, hipoglikemia dapat membuat orang tidak sadarkan diri. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang, hipoglikemia dapat memicu serangan jantung.

Untuk itu, dalam kondisi berpuasa, orang-orang yang memiliki riwayat diabetes tipe 2 pun disarankan tetap menjalankan pola hidup sehat dan aktif beraktivitas fisik demi menghindari kondisi hipoglikemia.

“Hipoglikemia, gejalanya dari jantung berdebar, tremor, gelisah, berkeringat, dan kesemutan. Kalau sudah berat tubuh bisa lesu, lemas, koma hingga berujung kematian,” terangnya.

Kondisi gula darah yang sangat rendah dapat berujung kematian pada penderita. Karenanya, dokter spesialis penyakit dalam tersebut menyarankan agar para penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.

“Konsultasi dengan dokter untuk mendapat rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisasi risiko hipoglikemia. Jangan sampai gula darahnya terlalu rendah. Nggak baik. Jaga dalam keadaan aman mendekati normal. Kurangi karbohidrat sederhana,” saran dr. Chaerul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat