Tak Seganas SARS, Ini Bedanya dengan Virus Corona

Rs-alirsyadsurabaya.co.id – Sudah beberapa waktu ini, virus corona menghantui seluruh dunia. Virus mematikan ini telah merenggut banyak nyawa dalam waktu singkat. Namun, beberapa pakar menganggap virus ini tak seganas virus yang menyebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome atau yang kita kenal dengan SARS. Lalu, apa perbedaanya?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam lamannya menulis, bahwa virus corona adalah golongan virus zoonosis. Dimana artinya, virus ini ditularkan melalui hewan ke manusia. Barulah, virus berevolusi dan dapat menyebar manusia antar manusia.

Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada November 2019 silam. Mulai dari awal kasus hingga hari ini, WHO melaporkan sudah 15 negara terdampak virus corona ini. Gejala dari infeksi ini bisa berupa demam, batuk, sesak napas, dan gangguan pernapasan dari ringan hingga berat.

Selasa (28/01) kemarin, otoritas kesehatan Tiongkok telah mengkonfirmasi bahwa wabah virus corona telah menginfeksi 4.515 orang dan 106 orang di antaranya meninggal dunia. Dari jumlah ini dapat diketahui, bahwa wabah ini telah membunuh lebih dari 2 persen orang yang terinfeksi.

Meski terlihat banyak korban berjatuhan, beberapa pakar kesehatan mengungkap bahwa virus ini tidak seganas SARS. Peter Piot, Profesor Kesehatan Global dan Direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine mengungkap, tingkat kematian akibat virus corona lebih rendah daripada SARS di tahun 2003 lalu.

Pernyataan tersebut juga senada dengan pernyataan dr. Achmad Yurianto, Sekretaris di Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI. “Kalau Corona (nCoV) ini data sementara masih di bawah 4 persen. Artinya, dibanding dua saudara yang lain (SARS dan MERS), relatif lebih jinak,” katanya.

Kemudian, pada penderita yang meninggal karena virus corona, kebanyakan dari mereka telah mengidap penyakit yang memperlemah imun mereka. Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus mengatakan, sebagian besar mereka yang meninggal akibat virus corona dikarenakan adanya kondisi kesehatan yang membuat virus tersebut makin mematikan. Kondisi-kondisi kesehatan seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular lain dapat memperlemah sistem kekebalan tubuh manusia.

Di sisi lain, jika dibandingkan dengan kasus SARS, sepanjang 2002 hingga 2003 lalu dilaporkan ada 8.098 kasus dengan 774 kematian menurut data dari WHO. Secara sederhana, ini berarti tiap 10 orang terinfeksi, 1 orang terbunuh karena SARS.

Hentikan Penyebaran Virus dengan Menjaga Kebersihan dan Pola Hidup Sehat

Meski penyebarannya sangat cepat dan berpotensi mematikan, namun infeksinya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan pola hidup sehat. Ini dikarenakan dari kasus-kasus infeksi corona tersebut, penderita yang meregang nyawa sebelumnya memiliki histori medis yang kurang baik.

“Pokoknya jaga pola atau gaya hidup sehat dan selalu jaga kebersihan. Kalau batuk atau bersin gunakan masker, atau kalau ditutup dengan telapak tangan segera cuci tangan,” kata dokter lulusan Universitas Airlangga itu. (ipw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat