Puasa Tingkatkan Metabolisme dan Cegah Penuaan

Rs-alirsyadsurabaya.co.id-Menjalani puasa ketika jatuh Bulan Ramadan adalah kewajiban seorang muslim. Dibalik diwajibkannya puasa, kegiatan ini memiliki segudang manfaat. Bukan hanya manfaat yang membawa ke surgaNya namun juga manfaat pada tubuh itu sendiri.

Penelitian baru menunjukkan, puasa dapat meningkatkan aktivitas metabolisme manusia, menghasilkan antioksidan, dan membantu membalikkan beberapa efek penuaan. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University dan Kyoto University.

Dalam tempo, mereka melaporkan telah mengidentifikasi 30 zat yang sebelumnya tidak dilaporkan, jumlahnya mengalami peningkatan selama puasa dan menunjukkan manfaat kesehatan.

“Kami telah meneliti penuaan, metabolisme selama bertahun-tahun dan memutuskan untuk mencari efek kesehatan yang tidak diketahui pada puasa manusia,” ujar Takayuki Teruya, anggota penelitian tersebut yang juga penulis penelitian tersebut, dikutip dalam sciencedaily.

Ia melanjutkan, puasa dapat membuat metabolisme manusia menjadi agak aktif. Penelitian ini dipublikasikan dalam Scientific Reports itu menyajikan seluruh analisa seluruh sel darah manusia, plasma, dan darah merah yang diambil dari empat orang individu yang berpuasa.

Mereka memantau adanya perubahan tingkat metabolit atau zat yang terbentuk selama proses kimia member energi pada organisme dan memungkinkannya untuk tumbuh. Hasil dari penelitian tersebut mengungkap 44 metabolit, termasuk 30 yang belum dikenali, meningkat secara universal di subyek antara 1,5 hingga 60 kali lipat.

“Ini adalah metabolit yang penting untuk pemeliharaan otot dan aktivitas antioksidan masing-masing. Hasil ini menunjukkan kemungkinan efek peremajaan dengan puasa yang tidak diketahui sampai sekarang,” kata Teruya.

Kemudian, berkaitan dengan peningkatan metabolisme, studi tersebut juga menunjukkan bahwa berpuasa dapat membalikkan efek penuaan.

“Studi penuaan baru-baru ini menunjukkan bahwa pembatasan kalori dan puasa memiliki efek memperpanjang umur pada hewan model, tapi mekanisme terperinci tetap menjadi misteri,” akunya.

Mereka berpendapat bahwa efek antioksidan dapat berperan sebagai respons utama tubuh terhadap puasa. Kondisi lapar dapat menumbuhkan lingkungan internal yang oksidatif dan berbahaya.

“Orang tertarik pada apakah manusia dapat menikmati efek pencegahan penyakit metabolik dan memperpanjang usia masa hidup dengan puasa atau pembatasan kalori seperti pada hewan model,” pungkas Teruya.

“Memahami perubahan metabolisme yang disebabkan oleh puasa diharapkan memberi kita kebijaksanaan untuk menjaga kesehatan,” imbuhnya.

Puasa tampaknya menimbulkan efek yang melampaui substitusi energi. Dalam analisa mereka yang lebih dalam tentang darah manusia, peneliti mencatat penanda puasa dan hal lainnya. Mereka juga menemukan peningkatan global dalam zat yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat. Suatu proses dimana organisme melepaskan energi tersimpan dalam ikatan kimia, karbohidrat, protein, dan lipid.(ipw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat