Mengenal Layanan Hemodialisa RS Al Irsyad Surabaya

Rs-alirsyadsurabaya.co.id-Layanan hemodialisa sangat dibutuhkan oleh pasien yang menderita gagal ginjal. Dibukanya unit hemodialisa beberapa tahun silam, makin melengkapi layanan di RS Al Irsyad Surabaya.

Rumah Sakit (RS) Al Irsyad Surabaya telah membuka unit layanan hemodialisa atau lebih akrab disebut cuci darah sejak tahun 2005. Menurut Ninis Khoirunisah, A.Md.Kep, RS ini merupakan RS swasta pertama yang bekerjasama dengan asuransi kesehatan masyarakat miskin (Askeskin).

“Di tahun 2005 itu kita pertama kali menerima askeskin (asuransi kesehatan masyarakat miskin) kemudian diganti jamkesmas lalu sekarang jadi BPJS. Jadi dari situlah mulai ramai pasien yang berminat untuk cuci darah,” ungkap Ninis selaku penanggungjawab Unit Layanan Hemodialisa RS Al Irsyad Surabaya.

Layanan Hemodialisa ini diklaim merupakan salah satu layanan unggulan di RS Al Irsyad Surabaya, hal ini dikarenakan setiap harinya ada 24 pasien bergiliran mengantri untuk mendapatkan perawatan cuci darah tersebut.

Selain itu, perawat yang menjadi pelaksana dalam melayani cuci darah begitu akrab dengan para pasien sehingga dapat menjalin hubungan yang baik. Semua pendaftaran dengan senantiasa dibantu oleh perawat dan pasien tinggal datang langsung menuju ruangan.

“Disebut layanan unggulan dari segi keperawatan. Perawat berusaha akrab dengan pasien, hubungannya sangat baik. Semua pendaftaran kami bantu jadi pasien tinggal datang langsung ke ruangan,” lanjutnya.

Selain perawat, unit layanan hemodialisa juga ada dokter penanggungjawab, yaitu dr. Artaria Tjempakasari, Sp. PD selaku dokter spesialis ginjal yang memberikan instruksi pada perawat bahwa ada pasien yang harus melakukan cuci darah.

Prosedur cuci darah biasanya berlangsung selama empat hingga lima jam. Pasien hanya perlu datang untuk menjalani prosedur selama dua kali dalam satu minggu. Sebelum dilakukan cuci darah, berat badan akan ditimbang terlebih dahulu demikian pula setelahnya. Hal ini untuk mengukur seberapa besar kelebihan cairan yang dapat diambil dari darah tersebut.

Ninis mengungkapkan bahwa yang menjadi penyebab pasien harus melakukan cuci darah adalah gagal ginjal akibat dari penyakit diabetes dan hipertensi.

“Paling banyak itu pasien mengidap penyakit diabetes dan hipertensi di sini dan paling muda berusia 18 tahun sedangkan yang tertua 70 tahun,” jelasnya.

Untuk membantu memperbaiki kualitas hidup pasien, selain melakukan cuci darah, pasien juga disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan menjaga kesehatan jantung serta olahraga yang teratur. 

“Dan jika ada yang punya penyakit diabetes atau hipertensi maka harus check-up secara rutin,” imbuhnya.

Pasien tak perlu khawatir jika sewaktu-waktu ingin melakukan cuci darah, karena unit hemodialisa di RS Al Irsyad Surabaya buka hingga 24 jam. (Gth)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat