Hindari Risiko Fatal dengan Memilih Helm agar Kepala Tetap Aman saat Mengendarai Motor

Pengendara sepeda motor menghadapi risiko fatal bila tidak mengenakan helm. Desain juga menjadi bagian penting.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, memakai helm saat berkendara dengan sepeda motor adalah urusan hidup dan mati.

Setiap pengendara wajib mengenakan helm untuk menjaga keselamatannya.

Pengendara menghadapi risiko fatal bila tidak mengenakan helm, bahkan nyawa bisa jadi taruhannya.

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih helm. Seperti dilansir situs web The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA)—badan di bawah Departemen Perhubungan Amerika Serikat yang berkaitan dengan standar keselamatan transportasi—, untuk memilih helm yang aman dan pas di kepala, Anda harus memperhatikan bentuk, ukuran, dan ragamnya.

Sejumlah faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih helm adalah tipe, sertifikasi keselamatan, bahan, ukuran, bobot, lensa/kaca, dan desain.

1. Tipe

Dari segi keselamatan, helm full face adalah yang paling aman. Bahkan saat cuaca panas, kepala tetap terasa adem karena helm yang baik memiliki sistem sirkulasi udara.

2. Sertifikasi Keselamatan

Ada banyak standar sertifikasi internasional, tapi yang layak dijadikan acuan saat ini adalah sertifikasi Departemen Transportasi AS (DOT) dan Komisi Ekonomi Eropa (ECE). Untuk Indonesia, Badan Standardisasi Nasional (BSN) memiliki acuan melalui Standar Nasional Indonesia (SNI).

3. Bahan

Serat karbon adalah bahan terbaik untuk helm karena ringan dan aman, tetapi harganya juga mahal. Untuk menghemat biaya, produsen helm memilih bahan serat kaca dan akrilonitril butadiena stiren (ABS).

4. Ukuran

Sesuaikan ukuran helm dengan ukuran lingkar kepala. Helm yang terlalu longgar tidak akan duduk sepenuhnya di atas kepala. Helm dengan ukuran tepat akan sedikit ketat dan tidak bergerak saat Anda menggelengkan kepala.

5. Bobot

Kalau Anda hanya memakai helm untuk perjalanan sehari-hari dan berkendara dengan kecepatan tidak terlalu kencang, gunakan helm yang ringan. Leher akan terasa sakit jika berkendara dalam waktu lama dengan helm yang berat.

6. Lensa/Kaca

Ada dua jenis lensa atau kaca helm, yaitu transparan dan tidak transparan. Lensa tidak transparan memiliki beberapa warna yaitu hitam, cokelat, dan electroplating (berlapis warna emas, perak, dan lain-lain).

7. Desain

Desain juga menjadi bagian penting dalam memilih helm, tetapi desain tidak mempengaruhi performa helm tersebut. Banyak produsen menawarkan pilihan desain helm yang menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat