Hindari Berikan Gadget kepada Balita

Orangtua biasanya memberikan gadget pada anak agar tidak rewel. Harapannya dengan memberikan gadget, si buah hati akan tenang.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan, konteks gadget yang dimaksud adalah semua yang termasuk dalam kategori screen media, baik telepon seluler, laptop, dan televisi.

Alasan pelarangan pemberian gadget kepada anak di bawah usia 2 tahun karena pada usia tersebut merupakan periode emas tumbuh kembang anak.

Berdasarkan hasil penelitian, anak-anak yang sering diberikan gadget oleh orangtuanya akan mendapatkan berbagai permasalahan, di antaranya masalah perkembangan bahasa dan menjadi anak yang aktif.

Si anak akan cenderung kesulitan bicara sehingga ketika tidak sedang memegang gadget. Aktivitas yang dilakukan adalah dengan bergerak ke sana ke mari tapi tidak jelas arah dan tujuannya.

Padahal, usia 2 tahun pertama merupakan fase perkembangan untuk sensori motornya.

Anak memerlukan banyak stimulus, baik untuk penglihatan, pendengaran, perabaan, dan keseimbangannya.

Meski belum masuk pada kategori kecanduan, pada anak yang terbiasa diberikan gadget kemudian dilarang, maka salah satu reaksinya adalah dengan ngamuk atau tantrum.

Hal ini merupakan salah satu gejala awal si anak kecanduan gadget.

Orangtua harus mampu membaca kondisi anak yang tantrum karena dilarang menggunakan gadget, jangan sampai luluh dan langsung memberikan gadget agar anak tenang.

Pilihan terbaik justru membiarkan si anak untuk melampiaskan kekesalannya karena keinginannya tidak terpenuhi.

Apabila anak masih terus rewel, orangtua disarankan untuk memberikan mainan lain, bukan mengikuti kehendak si buah hati.

Selain itu orangtua juga harus tetap bersama anaknya, bukan lantas meninggalkan dalam kondisi masih menangis.

Jika anak usia 2 tahun ke bawah dilarang untuk diberikan gadget, maka bagi anak usia 2 tahun hingga 18 tahun dibolehkan dengan pembatasan. (Sdi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat