Cegah Stunting dengan Utamakan Protein Hewani Ketika MPASI

RS Al Irsyad Surabaya baru saja menggelar kegiatan Meet & Greet memperingati Hari Gizi Nasional 2023. Kegiatan tersebut digelar pada 4 Februari sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga gizi untuk mencegah stunting.

Pemateri yang hadir pun beragam mulai dari Dokter Spesialis anak, Ahli Gizi serta Chef RS Al Irsyad Surabaya.

“Angka stunting di Indonesia masih tinggi. Oleh sebab itu, kegiatan ini mengajak masyarakat Surabaya untuk hidup sehat guna mencegah stunting,” ujar Ratna Kuatiningsari, S. Gz Ahli Gizi RS Al Irsyad Surabaya.

Dijelaskannya, hal yang paling mendasar untuk mencegah stunting adalah persiapan gizi di pra konsepsi.

Sementara iti, dr. Aunillah, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak menyampaikan bahwa bila didapatkan BB bayi dalam 2 bulan tidak naik atau naik tidak sesuai target hendaknya memeriksakan ke petugas kesehatan.

“Pada MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang harus diutamakan ada protein hewani. Sayur dan buah hanya diperkenalkan saja. usia 6-9 bulan adalah Golden period dimana kita harus memperkenalkan berbagai jenis makanan supaya pada usia selanjutnya tidak mengalami masalah makan,” jelasnya.

ASI exclusive adalah yang terbaik, tetapi bila BB tidak naik atau naik tidak sesuai target maka kita harus mengevaluasi dan mencari alternatif cara untuk menaikkan BB dengan pemberian makanan cair lain bila usia dibawah 4 bulan dan memberikan MPASI bila diatas 4 bulan dengan melihat kesiapan anak untuk makan.

Tujuannya adalah untuk menyelamatkan perkembangan otaknya, dimana kita ketahui bahwa perkembangan otak 80℅ terjadi di usia dibawah 2 thn atau 1000 hari pertama kehidupan. Bila terjadi stunting maka kecerdasan akan menurun.

“Stunting sendiri adalah PB/ TB sesuai Umur dibawah – 2 SD yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis,” terangnya.

Stunting pun mempunyai dampak jangka pendek antara lain, Perkembangan kognitif , motorik dan verbal anak tidak optimal, peningkatan kejadian kesakitan dan kematian, peningkatan biaya kesehatan. Dampak jangka panjangnya adalah postur pendek saat dewasa, kapasitas belajar kurang optimal saat sekolah, resiko obesitas dan penyakit lain meningkat, kesehatan reproduksi menurun, produktivitas dan kapasitas kerja tidak optimal. Semua ini akan memberikan beban pada keluarga dan pada negara.

Oleh sebab itu Stunting sebaiknya dicegah daripada memberikan dampak negatif yang susah untuk diperbaiki. Dengan pemberian menu seimbang sesuai usia kepada bayi dan anak dibawah 2 tahun ( 1000 HPK) diharapkan bayi bertumbuh dan berkembang optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat