Begini Caranya Baca Informasi Gizi Label Kemasan

Rs-alirsyadsurabaya.co.id-Hampir semua makanan dalam kemasan disertai dengan label informasi gizi. Label ini merupakan keterangan mengenai pangan dan informasi gizi yang disertakan pada pangan. Sebagai konsumen yang bijak cara membaca informasi ini.

Label pada kemasan makanan atau minuman mempunyai dikenal dengan istilah label pangan. Label ini digunakan sebagai sarana komunikasi antara produsen dengan konsumen, sehingga menjadi penentu keputusan untuk membeli produk tersebut bagi konsumen.

Selain itu, penyertaan label tersebut juga bertujuan untuk menciptakan perdagangan yang adil, jujur, dan bertanggung jawab serta melindungi konsumen.

“Sebagai konsumen kita juga akan menjadi lebih cerdas dalam memilih makanan/minuman yang akan kita konsumsi,” jelas Nur Ulfah, A.Md.Gz. Ahli Gizi RS Al-Irsyad Surabaya.

Cara Membaca Label Kemasan

Membaca label bisa dibagi menjadi dua cara, yaitu melihat bagian utama label dan bagian lain label. Pada bagian utama label menunjukkan nama atau merek dagang dan terdapat banyak informasi, antara lain nama dagang yang merupakan keterangan yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan, nama pangan olahan yang merupakan keterangan identitas pangan olahan, dan saran penyajian yang merupakan keterangan yang menjelaskan gambar atau tulisan yang tercantum untuk saran penyajian produk.

Selain itu, di sana juga terdapat nama dan alamat produsen atau importir produk, berat/isi bersih pangan olahan dalam kemasan, nomor izin edar yang merupakan keterangan bahwa produk tersebut telah terdaftar atau mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Dinas Kesehatan, serta yang tidak kalah penting untuk diketahui ialah Logo Halal yang menunjukkan bahwa produk kemasan tersebut halal dan telah tersertifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sementara itu di bagian lain label, yakni bagian di sekeliling bagian utama label, berisi daftar bahan/komposisi yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut, informasi nilai gizi, keterangan kedaluwarsa, kode produksi, cara menyiapkan/mengolah produk sebelum disajikan atau dikonsumsi, serta petunjuk penyimpanan.

Selain keterangan-keterangan di atas, terdapat keterangan lain yang harus dicantumkan pada label sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Keterangan peringatan yang biasa dicantumkan misalnya “mengandung babi”, “tidak cocok untuk bayi di bawah usia 12 bulan”, “mengandung gula dan pemanis buatan”, atau “wanita hamil dilarang minum”.

Atau contoh lainnya adalah keterangan peruntukan, misalnya “untuk bayi usia 0–6 bulan” dan “makanan diet khusus untuk gangguan hati”, dan lain sebagainya.

Yang Wajib Ada pada Label Informasi Gizi

Karena ukuran produk yang beragam, banyak label yang tidak mengandung seluruh keterangan di atas. Namun, untuk informasi nilai gizi suatu produk, wajib dicantumkan.

Bila produk tersebut mencantumkan klaim gizi dan klaim kesehatan, pangan fortifikasi wajib, seperti garam beryodium, atau pangan yang ditujukan untuk bayi, pangan ibu hamil, atau pangan untuk penyakit tertentu.

Informasi yang wajib dicantumkan adalah takaran saji, jumlah sajian per kemasan, dan footnote. Pada informasi nilai gizi terdapat takaran saji dan jumlah sajian per kemasan. Takaran saji menunjukkan jumlah yang produk atau bagian produk pangan per sajian, misalnya empat keping.

Sedangkan, jumlah sajian per kemasan menunjukkan berapa banyak sajian dalam satu kemasan produk. Misalnya dalam satu produk terdapat 12 keping, sedangkan takaran sajinya 4 keping. Maka, jumlah sajian per kemasan adalah 3.

Sedangkan, zat gizi yang wajib dicantumkan pada informasi nilai gizi adalah energi total, lemak total, protein, karbohidrat total, dan natrium. Banyak zat gizi lainnya yang dapat dicantumkan atau merupakan penjelasan lebih lanjut dari zat gizi wajib di atas.

Zat gizi ini disertai dengan persentase angka kecukupan gizi (AKG) per sajian yang mencantumkan informasi mengenai persentase kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan harian suatu zat gizi yang dihitung berdasarkan kebutuhan energi tertentu, biasanya 2000 kKal.

Selain fungsi tersebut, banyak juga informasi yang dapat diperoleh dari label kemasan makanan yang dapat digunakan sesuai fungsi masing-masing.

Selalu membaca label pada kemasan dengan teliti dapat berguna dalam pemilihan konsumsi yang sehat dan tepat untuk keluarga. Dengan demikian, juga dapat terhindar dari kemungkinan alergi atau keracunan makanan.

“Jangan mudah tergiur dan akhirnya terjebak tulisan atau gambar pada kemasan. Apa yang tertulis pada kemasan memang benar apa adanya, tetapi kita akan mudah terjebak jika tidak memahaminya,” pungkas Ulfah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp chat